Ketika berbicara tentang kalender, yang terlintas dalam pikiran kita mungkin adalah kalender Gregorian yang kita gunakan sehari-hari. Tapi, tahukah kamu bahwa di Indonesia, ada kalender lain yang juga digunakan secara luas? Yup, itu adalah Kalender Jawa!
Jadi, mari kita duduk santai sebentar dan mulai menelusuri waktu dengan cara yang agak berbeda, yaitu dengan melihat apa itu Kalender Jawa.
Sejarah kalender jawa
Sejarah Kalender Jawa adalah cerita panjang yang mencerminkan perkembangan budaya, agama, dan sistem penanggalan yang unik di pulau Jawa, Indonesia. Berikut adalah ringkasan sejarahnya
Pengaruh Awal Hindu-Buddha
- Pertama kali muncul di Indonesia sekitar abad ke-4 hingga ke-7 Masehi, saat pengaruh Hindu-Buddha tiba di pulau Jawa.
- Kalender ini sangat dipengaruhi oleh kalender Hindu, yang didasarkan pada perhitungan bulan lunar dan matahari.
Perkembangan pada Masa Hindu-Buddha
- Pada masa kejayaan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di pulau Jawa, Kalender Jawa berkembang pesat. Sistem ini digunakan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, termasuk agama, budaya, dan pemerintahan.
Penggabungan Budaya Lokal
- Selama masa tersebut, Penanggalan mulai mencampurkan unsur-unsur budaya lokal, yang menghasilkan perbedaan dari kalender Hindu aslinya. Ini menciptakan kalender yang unik dengan nama-nama bulan, hari-hari, dan konsep-konsep khusus.
Masa Islamisasi
- Dengan masuknya Islam ke pulau Jawa pada abad ke-15, banyak aspek budaya dan agama berubah, tetapi Kalender Jawa tetap bertahan. Ini mengalami beberapa perubahan dan penyesuaian untuk mencocokkan dengan tata waktu Islam, tetapi tetap menjadi sistem penanggalan yang penting.
Struktur Kalender Jawa
Kalender Jawa memiliki struktur yang unik dan berbeda dari kalender Gregorian yang lebih umum digunakan. Berikut adalah struktur dasar
Tahun
- Tahun dalam Kalender disebut “Tahun Saka” dan dimulai pada tahun 78 Masehi atau 78 Saka. Kalender ini berlanjut secara linier.
Bulan
- Tahun Saka terdiri dari 12 bulan. Setiap bulan memiliki nama unik dalam bahasa Jawa. Berikut adalah nama-nama bulan dalam Kalender Jawa:
- Sura
- Dulkangidah
- Dulkijah
- Kasodo
- Karosak
- Karosak
- Rejeb
- Rejeb
- Ruwah
- Ruwah
- Ruwah
- Ruwah
Minggu dan Hari
- Minggu dalam Kalender ini disebut “Pasaran,” dan terdapat lima jenis pasaran, yaitu Legi, Pahing, Pon, Wage, dan Kliwon. Kombinasi antara hari dan pasaran disebut “Wetonan,” yang memiliki makna khusus dalam kepercayaan Jawa.
Sistem Pencatatan Tanggal
- Tanggal dalam Kalender Jawa dicatat dengan menggunakan kombinasi nama bulan, pasaran, dan tahun Saka. Misalnya, “Sura 1, 1945” mengacu pada tanggal pertama bulan Sura dalam tahun 1945 Saka.
Siapa yang menciptakan kalender Jawa?
“Kalender Tahun Saka,” tidak diciptakan oleh satu individu tertentu. Sejarah Penanggalan lebih merupakan hasil perkembangan budaya dan agama di pulau Jawa, Indonesia, selama berabad-abad. Ini adalah hasil dari pengaruh Hindu-Buddha awal yang tiba di pulau Jawa pada abad ke-4 hingga ke-7 Masehi.
Kalender Jawa telah berkembang secara organik seiring waktu, dengan memadukan unsur-unsur Hindu-Buddha dengan unsur-unsur budaya lokal. Itu menjadi alat penting dalam kehidupan sehari-hari, keagamaan, dan budaya masyarakat Jawa. Walaupun Kalender Jawa mengalami beberapa penyesuaian selama sejarahnya, ia tetap menjadi sistem penanggalan yang unik dan penting dalam budaya dan tradisi Jawa, serta di seluruh Indonesia.
kalender Jawa dimulai kapan?
Dimulai pada tahun 78 Masehi atau 78 Saka. Kalender ini dianggap dimulai pada tahun tersebut dan berlanjut seiring berjalannya waktu. Tahun 78 Saka pada penanggalan bersamaan dengan tahun 155 Masehi dalam kalender Gregorian yang lebih umum digunakan secara internasional.
Jadi, saat ini (tahun 2023 dalam kalender Gregorian) akan setara dengan tahun 1945 Saka. Kalender Jawa adalah kalender yang unik dengan sistem perhitungan bulan lunar dan matahari, serta berbagai aspek budaya, agama, dan tradisi yang beragam di Indonesia.
Tempat percetakan kalender jakarta yang paling murah.
Kenapa ada kalender Jawa?
Kalender Jawa ada karena mencerminkan pengaruh budaya dan agama yang berkembang di pulau Jawa, Indonesia, selama berabad-abad. Ada beberapa alasan mengapa Kalender penting dan dipertahankan dalam masyarakat Jawa dan sebagian besar Indonesia:
- Pengaruh Agama Hindu-Buddha: Kalender Jawa awalnya muncul sebagai hasil dari pengaruh agama Hindu-Buddha yang masuk ke pulau Jawa pada abad ke-4 hingga ke-7 Masehi. Kalender ini didasarkan pada perhitungan bulan lunar dan matahari yang digunakan dalam agama Hindu-Buddha.
- Penggabungan dengan Budaya Lokal: Seiring berjalannya waktu, Kalender Jawa mulai mencampurkan unsur-unsur budaya lokal dari masyarakat Jawa. Ini menciptakan kalender yang unik dengan nama-nama bulan, hari-hari, dan konsep-konsep yang berbeda dari kalender Hindu aslinya.
- Penting dalam Upacara Adat dan Tradisi: Kalender telah menjadi bagian awal dari budaya Jawa dan Indonesia secara umum. Ini digunakan dalam perencanaan dan pelaksanaan berbagai upacara adat, perayaan keagamaan, pernikahan, dan acara penting lainnya.
- Mempertahankan Identitas Budaya: Penanggalan membantu masyarakat Jawa dan Indonesia untuk menjaga identitas budaya mereka yang kaya dan beragam. Ini adalah cara untuk menyelamatkan tradisi dan nilai-nilai warisan nenek moyang.
- Perayaan Tahun Baru Jawa: Salah satu momen paling penting dalam Kalender Jawa adalah perayaan Tahun Baru Jawa, yang juga dikenal sebagai Hari Raya Nyepi. Ini adalah hari libur nasional di Indonesia di mana orang diminta untuk merenung dan merayakan dengan tenang. Ini adalah momen penting dalam menjaga dan merayakan budaya dan kepercayaan tradisional.
Perayaan Khusus dalam Kalender Jawa
Salah satu momen penting dalam Kalender Jawa adalah peringatan Hari Raya Nyepi, yang juga dikenal sebagai Tahun Baru Saka. Ini adalah hari libur nasional di Indonesia di mana orang diminta untuk merenung dan merayakan dengan tenang.
Pusaka Budaya
Penanggalan adalah salah satu warisan budaya yang penting di Indonesia. Ia bukan hanya alat untuk mencatat waktu, tetapi juga memegang makna mendalam dalam kehidupan masyarakat Jawa. Kalender ini juga terkait erat dengan seni, musik, tari, dan kepercayaan tradisional.
Jadi, meskipun kita mungkin lebih akrab dengan kalender internasional yang umum digunakan, Penanggalan tetap menjadi bagian yang berharga dalam kekayaan budaya Indonesia. Ini adalah cara yang santai dan berwarna untuk menjelajahi waktu dan warisan kuno yang menarik di negeri ini. Jadi, saat kamu merayakan momen-momen spesial atau sekadar menikmati keindahan budaya Indonesia, jangan lupakan peran Kalender Jawa yang kaya makna ini. Selamat menjelajah waktu dengan cara yang unik!